MEDAN, SERUJI.CO.ID – Kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Sumatera Utara diwarnai aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU), di kampus USU, Jalan Dr Mansyur, Medan, Senin (8/10).
Aksi mahasiswa itu berlangsung saat Presiden Jokowi masih berada di Auditorium USU.
Namun, aksi unjuk rasa tersebut tidak berlangsung lama. Hanya hitungan menit mereka berorasi dan membentangkan spanduk di depan pintu I kampus USU, petugas berpakaian sipil langsung membubarkan aksi mereka. Dua spanduk yang mereka bawa juga diamankan.
“Gak sampai lima menit kami aksi, kami langsung dibubarkan. Empat teman kami sempat diamankan, tapi kini sudah dilepaskan,” kata salah seorang pengunjuk rasa, Hendra Boang Manalu, Senin (8/10)
Hendra menjelaskan, Aliansi Mahasiswa USU sudah menyiapkan sekurangnya 10 tuntutan dalam demonstrasi. Diantaranya, menolak pertemuan tahunan IMF-WB di Bali.
Massa aksi, kata Hendra, juga menentang intervensi asing yang dilakukan dengan berbagai skema, seperti IMF, World Bank, MEA, dan MP3EI.
“Kami juga menuntut pelaksanaan reforma agraria yang sejatinya meminta pencabutan PP 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, dan bangun industri nasional,” ujar Hendra.
Serta menolak segala macam bentuk liberalisasi, privatisasi, dan komersialisasi di dunia pendidikan.
“Tuntutan kami yang lain, cabut UU No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, dan tolak student loan. Wujudkan demokratisasi kampus,” kata Hendra.
Mereka juga minta Keppres No 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing itu dicabut.
“Rebut alat produksi buruh dan revolusi pendidikan,” pungkasnya. (SR01)
Kasihaan