
PEKANBARU, SERUJI.CO.ID – Kepolisian Daerah (Polda) Riau membantah pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut adanya informasi keterlibatan Polda dalam perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru.
“Saya katakan tidak ada itu. Hati-hati mengatakan pendapat jika tidak ada buktinya,” kata Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo di Mapolda Riau, Kota Pekanbaru, Senin (17/12).
Widodo memastikan jajarannya tidak terlibat dalam insiden itu.
“Kendali sepenuhnya ada di tangan saya, kegiatan Mapolda dan jajaran,” katanya.
Widodo menegaskan bahwa jika tidak ada bukti, maka seseorang tidak boleh menduga-duga. Ia juga mengatakan ada sanksi hukum jika melakukan hal tersebut.
“Dugaan boleh dilakukan selama itu ada bukti. Kita tentunya sebagai warga masyarakat tidak boleh menduga. Hati-hati, ada sanksi hukumnya,” tegasnya.
Polda Riau telah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus pengrusakan bendera dan baliho partai Demokrat. Ketiga pelaku ditahan di Mapolresta Pekanbaru beserta sejumlah barang bukti. Mereka berinisial HS, KS, dan MW.
Baca juga: 3 Pelaku Pengrusakan Atribut Demokrat Ditetapkan Tersangka
“Ketiga tersangka dari dua perkara ini, seluruhnya ditangani Polresta Pekanbaru dan dilakukan penahanan karena ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara,” kata Widodo
Sebelumnya, Andi Arief mengatakan tentang adanya informasi keterlibatan Polda Riau dan PDI Perjuangan dalam insiden perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Sabtu (17/12).
Melalui akun Twitter @AndiArief_ ia menyebut memperoleh informasi keterlibatan Polda dan partai tertentu dalam insiden perusakan atribut Demokrat.
“Ada dua fakta dan informasi dari perusakan atribut Partai Demokrat di Riau yang cukup memprihatinkan. Pertama, pengakuan suruhan pengurus PDIP. Kedua ada informasi keterlibatan Polda. Dua-duanya membahayakan dan masih kami dalami. Ini bukan sekedar baleho!!!,” tulis Andi Arief yang diunggah pada Ahad (16/12).
Ada dua fakta dan informasi dari perusakan atribut Partai Demokrat di Riau yang cukup memprihatinkan. Pertama, pengakuan suruhan pengurus PDIP. Kedua ada informasi keterlibatan Polda. Dua-duanya membahayakan dan masih kami dalami. Ini bukan seledar baleho!!!
— andi arief (@AndiArief__) December 16, 2018
(Ant/SR01)