Sepanjang 2018, Polda Riau Sita 325 Kg Sabu

184
Pengedar sabu-sabu (ilustrasi)

PEKANBARU, SERUJI.CO.ID – Sebanyak 325 kilogram sabu-sabu berhasil disita Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Riau. Jumlah tersebut adalah hasil pengungkapan dari 1.625 perkara sepanjang Januari-Desember 2018.

“Pengungkapan ini melebihi target yang tahun ini hanya ditargetkan 200 kilogram sabu-sabu, ternyata belum genap setahun sudah 325 kilogram,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Haryono di Pekanbaru, Rabu (26/12).

Ia merincikan, seluruh sabu-sabu tersebut disita dari tangan 2.261 tersangka. Namun, dalam beberapa pengungkapan, para tersangka ini memiliki narkoba dalam jumlah besar, hingga mencapai puluhan kilogram.

Loading...

“Ditresnarkoba Polda Riau merupakan jajaran yang berhasil mengungkap kasus peredaran narkoba terbesar tahun ini. Total 153,8 kilogram sabu-sabu disita dari tangan 145 tersangka, atau 107 perkara,” terangnya.

Selanjutnya, Polres Bengkalis merupakan jajaran Polda Riau yang mengungkap kasus peredaran narkoba terbesar kedua. Polres Bengkalis yang berada di pesisir Riau dan berbatasan langsung dengan jalur pelayaran internasional, Selat Malaka itu berhasil menyita 66 kilogram sabu-sabu.

Seluruh narkoba itu disita dari tangan 329 tersangka yang berasal dari 222 perkara.

Tersangka yang paling disorot dari Polres Bengkalis adalah ketika Polisi berhasil menangkap seorang bandar besar narkoba bernama Ery Kusnadi alias Ery Jack. 40 kilogram sabu-sabu dan puluhan ribu ekstasi disita dari pria 32 tahun tersebut.

Selain itu, dari tangan Ey yang sejatinya nelayan dan kemudian menjadi kaya mendadak karena narkoba itu, Polisi menyita berbagai mobil mewah hingga Jet Ski.

Sementara itu, Polresta Pekanbaru berhasil mengungkap 178 perkara dan 240 tersangka. Total 63 kilogram sabu-sabu disita petugas di ibu kota Provinsi Riau tersebut.

Selanjutnya, Polres Dumai, Siak dan Rokan Hili yang juga berada di wilayah Pesisir Riau masing-masing berhasil menyita 6,6 kilogram, 6,2 kilogram dan 4,3 kilogram sabu-sabu.

Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo sebelumnya menyatakan keprihatinannya dengan tingginya kasus peredaran narkoba di Bumi Lancang Kuning tersebut.

“Kita prihatin. Ini menunjukkan indikasi bahwa Riau tempat jalur utama peredaran dari Malaysia, lewat Selat Malaka, masuk ke kita,” kata Widodo, Sabtu (22/12).

Secara tegas, Widodo mengatakan bahwa selama ini Riau menjadi perlintasan utama masuknya barang haram tersebut dari negeri jiran Malaysia. (Ant/SR01)

Langganan berita lewat Telegram
loading...
Loading...
loading...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

BERITA PILIHAN
[vc_row tdc_css="eyJwaG9uZSI6eyJkaXNwbGF5Ijoibm9uZSJ9LCJwaG9uZV9tYXhfd2lkdGgiOjc2NywiYWxsIjp7ImRpc3BsYXkiOiIifX0="][vc_column width="2/3"]

TERBARU

[/vc_column][vc_column width="1/3"][/vc_column][/vc_row]