JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Masuk dalam struktur tim pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak rela mundur dari profesinya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Saya memutuskan untuk menerima ajakan Pak Prabowo Subianto dan Mas Sandi Uno untuk bersedia menjadi Koordinator Juru Bicara Tim Pemenangan Prabowo-Sandi,” kata Dahnil dalam keterangan tertulisnya yang diterima SERUJI di Jakarta, Kamis (20/9).
Dahnil mengaku telah beristikharah dan berdiskusi dengan keluarga, sahabat ataupun para seniornya di Muhammadiyah.
Dahnil mengatakan, dirinya saat ini masih menyandang status ASN sekaligus dosen tetap di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Unirta) Banten. Namun, ia menyadari pilihan politiknya harus menanggalkan pekerjaan mengingat ASN harus netral.
“Maka saya akan mengundurkan diri sebagai ASN di Untirta. Semoga ijtihad saya ini membawa kebaikan untuk bangsa,” pungkasnya.
Untuk diketahui, PNS wajib netral dalam Pilkada Serentak 2018, Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Ada sanksi berat jika peraturan ini dilanggar. Sebagaimana tertuang dalam Pasal 2 huruf F Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, bahwa setiap pegawai ASN tidak berpihak dari segala pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun. (SR01)
kalo yang sono kagak mau mundur dari ketua MUI kecuali dan kepilih..