Soal Pembatalan Acara Sudirman Said dan Ancaman DO Mahasiswa, Ini Klarifikasi UGM

203
UGM
Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM)

JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Beredar kabar mahasiswa sebagai penyelenggara seminar di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) akan terancam drop out (DO), dan juga kabar ada tekanan intel terkait pembatalan seminar yang menghadirkan dua mantan menteri, Sudirman Said dan Ferry Mursyidan Baldan. Kedua kabar tersebut dibantah oleh Guru Besar Hukum Pidana Fakultas Hukum UGM Eddy OS Hiariej.

Menurut Eddy, kabar tersebut 100 persen adalah kebohongan publik.

“Tidaklah mungkin UGM sebagai institusi berintegritas yang reputasinya telah mendunia melakukan intimidasi akademik,” kata Eddy Hiariej dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Ahad (14/10).

Loading...

Ia juga telah mengonfirmasi ihwal pembatalan seminar di Fakultas Peternakan UGM yang menghadirkan pembicara dua mantan menteri itu ke Dekan Fakultas Peternakan Prof Dr Ir Ali Agus DEA.

“Peternakan sangat tepat dalam menjaga kenetralan UGM sebagai institusi akademik,” kata Guru Besar UGM ini.

Atas tindakan Dekan Fakultas Peternakan ini, Eddy Hiariej mengatakan, kampus adalah lembaga pendidikan yang menjunjung tinggi kebebasan dan etika akademik.

“Kampus adalah institusi independen yang non partisan, namun tidak tabu berbicara politik,” ujarnya.

Dalam konteks kontestasi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilihan Umum Legislatif 2019, menurut Eddy, UGM sebagai institusi pendidikan sejak Pemilu 1999 telah menunjukkan kenetralannya.

Ketika itu, Prof Ichlasul Amal Rektor 1998-2002, justru mengadakan Dialog Nasional untuk mengundang semua Parpol menyampaikan visi-misi, ungkap Eddy Hieriej.

“Demikian pula dalam Pilpres 2004, Prof. Sofian Effendi sebagai Rektor mengizinkan debat calon Presiden secara berimbang,” ungkapnya.

Ia mengatakan kalau memang ingin menggalang dukungan dari kalangan kampus hendaklah menggunakan cara-cara yang beradab dan beretika secara jujur dan terbuka untuk mengadakan suatu debat publik secara berimbang.

“Untuk galang dukungan dari kalangan kampus, lakukanlah debat publik secara berimbang, dengan menghadirkan pasangan calon lainnya sehingga visi-misi dari para kandidat dapat dinilai secara ilmiah,” pungkasnya. (SR01)

Langganan berita lewat Telegram
loading...
Loading...
loading...

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

BERITA PILIHAN
[vc_row tdc_css="eyJwaG9uZSI6eyJkaXNwbGF5Ijoibm9uZSJ9LCJwaG9uZV9tYXhfd2lkdGgiOjc2NywiYWxsIjp7ImRpc3BsYXkiOiIifX0="][vc_column width="2/3"]

TERBARU

[/vc_column][vc_column width="1/3"][/vc_column][/vc_row]