
PEKANBARU, SERUJI.CO.ID – Bencana banjir yang melanda Provinsi Riau sejak November hingga pertengahan Desember 2018 sudah menelan korban jiwa enam orang meninggal dunia, yang sebagian besar anak-anak.
“Dua korban meninggal dunia yang sebelumnya hilang ditemukan pada hari Kamis,” kata Kepala Basarnas Pekanbaru, Gde Darmada di Pekanbaru, Kamis (13/12).
Keduanya adalah warga Kabupaten Kampar yang selama tiga hari terakhir hilang saat bencana banjir.
Korban yang pertama ditemukan pada Kamis pagi adalah Walid, usia 27 tahun, yang sebelumnya hilang akibat terseret arus Sungai Kampar di Desa Simpang Tibun Kecamatan Kampar. Ia terseret arus saat mandi di Sungai Kampar yang sedang meluap.
Jenazah pemuda ini ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada pukul 10.30 WIB di Desa Tarantang, berjarak 34 kilometer dari tempat kejadian pertama dia hilang.
Korban kedua yang ditemukan Basarnas Pekanbaru bernama Mukhlis (Ilik) ditemukan pada pukul 13.20 WIB. Ia juga sudah tiga hari hilang di Desa Kuok Kecamatan Bangkinang Barat.
“Korban ditemukan oleh tim Basarnas dalam keadaan mengapung meninggal dunia. Korban ditemukan pada pukul 13.20 WIB dengan jarak sekitar 600 meter dari tempat kejadian,” kata Gde Darmada.
“Korban dievakuasi menggunakan ambulans dan dibawa ke rumah duka,” terangnya.
Humas Basarnas Pekanbaru, Kukuh Widodo menambahkan pada awal pekan ini juga ada anak berusia 14 tahun di Kota Pekanbaru yang meninggal dunia saat kondisi banjir.
Korban bernama Gilang, yang tercatat masih kelas tiga SMP dan dilaporkan hilang karena terseret arus saat berenang di sungai kecil di Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru. (Ant/SR01)