PEKANBARU, SERUJI.CO.ID – Presiden Jokowi berharap agar PT Pertamina tidak sendirian mengelola Blok Rokan di Provinsi Riau. Ia meminta PT Pertamina sebagai pengelola baru nantinya tidak mengabaikan potensi daerah.
“Jangan sampai saya dengar lagi ada laporan, daerah tak dapat apa-apa,” kata Presiden Jokowi saat mendapat gelar adat di Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, di Pekanbaru, Sabtu (15/12).
Blok Rokan yang disebut memiliki cadangan minyak mencapai 500 juta hingga 1,5 miliar barel oil equivalent ini sebelumnya dikelola PT Chevron Pacific Indonesia (CPI). Setidaknya sudah 90 tahun PT CPI mengelola blok ini. Namun, kontraknya sebagai pengelola blok minyak itu akan habis tahun 2021 dan tidak diperpanjang lagi.
“Blok Rokan sudah 100 persen ke Pertamina,” kata Jokowi.
Luas blok minyak bumi dan gas ini mencapai 6.220 kilometer persegi dengan 96 lapangan minyak di antaranya Duri, Minas, dan Bekasap.
Jokowi mengatakan bahwa ia awalnya tidak mengetahui Blok Rokan ada di Riau. Menurutnya, LAM Riau adalah salah satu pihak yang didengarnya untuk mengetahui Blok Rokan, bahwa sumber daya alam itu seharusnya dipegang oleh Indonesia sepenuhnya.
Presiden Jokowi berharap PT Pertamina tidak sendirian mengelola Blok Rokan. Ia meminta PT Pertamina sebagai pengelola baru nantinya tidak mengabaikan potensi daerah.
“Jangan dikelola (Pertamina) sendiri, libatkan yang namanya daerah sebesar-besarnya kalau daerah mampu. SDM dan mekanisme akan segera kita atur,” pungkasnya. (Ant/SR01)